kata kunci

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Rabu, 27 Maret 2013

Sejarah Pendidikan di Indonesia di Zaman Kolonialisme


Perkembangan pendidikan pada masa Hindia Belanda, tidak dapat dipisahkan dari politik etis. Perubahan yang terjadi di Indonesia banyak dipengaruhi oleh keadaan yang terjadi di negara Belanda sendiri. Tekanan dari partai demokrat yang didalamnya ada Van Deventer yang aktif mencetuskan hutang budi. Sistem tanam paksa yang dilakukan Belanda ternyata membawa kesengsaraan yang luar biasa bagi rakyat Indonesia. Banyak kritikan yang dilakukan oleh para tokoh di Negeri Belanda dan tokoh humanis Belanda di Indonesia yang menyatakan l satu abad lebih kekayaan dan keuntungan mestinya menjadi milik rakyat Indonesia telah diambil alih Pemerintahan Belanda . Max Havelaar karangan Douwes Dekker atau Multatuli menentang praktek tanam paksa di daerah Lebak, Baron van Hoevel mengkritik penyelewengan tanam paksa. Theodore van Deventer menuntut penghapusan tanam paksa. Dikenal sebagai politik etis atau politik balas budi tahun 1901 :[edukasi, irigasi, transmigrasi] . Pada tahun 1905 di Negera Belanda dilangsungkan pemilihan umum , dan ternyata Van Deventer terpilih menjadi anggota parlemen dari partai demokrat radikal. Van Deventer mempunyai gagasan yang dikenal dengan Tri Logi Van Devente yang didalamnya terdiri dari emigrasi , irigasi dan edukasi. Politik yang diperjuangkan dalam rangka mengadakan desentralisasi , kesejahteraan rakyat dan efisiensi yang kemudian dikenal dengan politik etis. Kritik dan saran yang dilakukan oleh Van Deventer mendapat tanggapan positif oleh pemerintahan Belanda. Dalam pidatonya Ratu Wilhelmina pada tahun 1901 mengemukakan gagasan pembaharuan politik yang diberi judul Etische Richting (Haluan Etika) yang lebih dikenal dengan politik etis dimana adanya kewajiban bagi pemerintahan Belanda untuk memperbaiki kesejahteraan dan kedudukan orang pribumi. Ada usaha menindaklanjuti pidato Ratu Wilhelmina terhadap kebijakan di Indonesia yaitu : · Pembentukan panitia kemunduran kesejahteraan untuk menyelidiki sebab-sebab kemunduran · Menghidupkan kembali perusahaan pribumi · Diadakan pinjaman tak berbunga 30 juta gulden dan pemberian berbagai hadiah 40 juta gulden · Penyelidikan mengenai keadaan ekonomi yang tercantum dalam laporan Van Deventer ( Marwati D.P , 1984 ) Sebagai dampak dari semua kebijakan tersebut , ada kemajuan dan perubahan antara lain : * Desentralisasi * Perubahan pemerintahan * Perbaikan kesejahteraan rakyat , emigrasi * Perbaikan peternakan dan pertanian * Pembangunan irigasi dan lalu lintas Untuk mendukung politik etis , pemerintah Belanda mencanangkan Politik Asosiasi dengan semboyan unifikasi , politik ini berkaitan dengan sikap damai dan menciptakan hubungan harmonis antara Belanda dan Pribumi. Dalam politik ini terjadi pembelandaan rakyat Indonesia namum usaha yang dilakukan tidak membawa hasil. Dibidang kesehatan pemerintah melaksanakan pemberantasan penyakit menular seperti pes, cacar , kolera dan malaria sehingga dapat menunrunkan angka kematian . Pemerintah Hindia belanda juga melaksanakan program emigrasi yakni perpindahan penduduk dari Jawa ke Luar Jawa terutama Sumatera. Program ini tidak banyak menolong rakyat, Belanda bukan mensejahterakan rakyat tetapi lebih banyak memindahkan kesengsaraan. Dalam bidang pendidikan tujuan semula Belanda yakni untuk mendapatkan tenaga kerja atau pegawai murah dan mandor-mandor atau pelayan-pelayan yang dapat membaca dan gaji yang murah. Untuk itu Belanda mendirikan skolah-sekolah untuk rakyat pribumi. Sehingga munculnya sistem pendidikan tidak terlepas dari politik etis. Politik etis adanya perhatian terhadap perkembangan pendidikan mengingat salah satu dari Tri Logi Van Deventer secara nyata disebutkan mengenai edukasi (pendidikan ) Munculnya pendidikan pada waktu itu tidak semata-mata untuk mencerdaskan bangsa Indonesia , tetapi lebih mengutamakan pemenuhan kebutuhan tenaga kerja bagi Belanda. Sistem pendidikan Belanda memberlakukan perbedaan warna kulit (color line devision) dan merupakan hambatan masuk sekolah. Sistem pendidikan Belanda mengembangkan disesuaikan dengan status sosial masyarakat ( Eropa, Timur Asing Tionghoa ) dan Bumi Putra (kelompok bangsawan kaum priyayi dan rakyat jelata). Sitem pendidikan Belanda terdiri dari beberapa struktur antara lain : * Pendidikan Dasar diantaranya : ELS (Europese Lagerschool) untuk bangsa Eropa, HBS (Holandsch Chineeschool) untuk orang Tionghoa , HIS (Holandsch Inlandshool) untuk bangsa Indonesia kaum bangsawan , sedangkan golongan bawah disediakan Sekolah Kelas Dua * Pendidikan Tingkat Menengah diantaranya , HBS (Hogere Burger School) , MULO ( Meer Uitegbreit Ondewijs), AMS (Algemene Middelbarea Aschool) dan sekolah kejuruan /keguruan ( Kweek School) , Normaal School. * Pendidikan Tinggi , diantaranya , Sekolah Tehnik Tinggi (Koninklijk Institut voor Hoger Technisch Ondewijs in Nederlandsch Indie) , Sekolah Tinggi hukum (Rechschool)Sekolah Tinggi Kedokteran antara lain Sekolah Dokter Jawa, STOVIA, NIAS dan GHS ( Genneskundige Hogeschool ). Dalam perkembangannya Sekolah Dokter Jawa lahir sejak 2 Januari 1849 , kemudian diubah namanya tahun 1875 menjadi Ahli Kesehatan Bumi putra (Inlandsch Geneeskundige), tahun 1902 diberi nama STOVIA (Shool tot Opleiding van Indische Artsen) dan tahun 1913 diubah menjadi NIAS ( Nederlandsch Indische Artsenschool) . Peranan lulusan sekolah kedokteran ini sangat penting bagi lahirnya pergerakan nasional. Kehadiran mereka menjadi pelopor dalam pergerakan nasional dengan mendirikan organisasi seperti Studie Found maupun Budi Utomo. Kita mengenal nama-nama tokohnya seperti dr Wahidin Sudirohusodo dan dr Soetomo. Pendidikan menimbulkan golongan cendekiawan/pelajar . Pendidikan dianggap menaikkan status sosial anak . sumber: http://sejarah.kompasiana.com/2012/05/25/sejarah-pendidikan-di-indonesia-di-zaman-kolonialisme-459865.html

Rabu, 13 Maret 2013

MENGENALI BAKAT DAN MINAT


A. Pengertian Bakat Bakat adalah kemampuan dasar seseorang untuk belajar dalam tempo yang relatif pendek dibandingkan orang lain, namun hasilnya justru lebih baik. Bakat merupakan potensi yang dimiliki oleh seseorang sebagai bawaan sejak lahir. Contoh seorang yang berbakat melukis akan lebih cepat mengerjakan pekerjaan lukisnya dibandingkan seseorang yang kurang berbakat. Jenis-jenis bakat antara lain sebagai berikut: 1. Bakat umum, merupakan kemampuan yang berupa potensi dasar yang bersifat umum, artinya setiap orang memiliki. 2. Bakat khusus, merupakan kemampuan yang berupa potensi khusus, artinya tidak semua orang memiliki misalnya bakat seni, pemimpin, penceramah, olahraga. Selain itu bakat khusus yang lain, yaitu : 1. Bakat Verbal Bakat tentang konsep – konsep yang diungkapkan dalam bentuk kata – kata. 2. Bakat Numerikal Bakat tentang konsep – konsep dalam bentuk angka. 3. Bakat Skolastik Kombinasi kata – kata (logika) dan angka – angka. Kemampuan dalam penalaran, mengurutkan, berpikir dalam pola sebab-akibat, menciptakan hipotesis, mencari keteraturan konseptual atau pola numerik, pandangan hidupnya umumnya bersifat rasional. Ini merupakan kecerdasan para ilmuwan, akuntan, dan pemprogram komputer.(Newton, Einstein, dsb.) 4. Bakat Abstrak Bakat yang bukan kata maupun angka tetapi berbentuk pola, rancangan, diagram, ukuran – ukuran, bentuk – bentuk dan posisi-posisinya. 5. Bakat mekanik Bakat tentang prinsip – prinsip umum IPA, tata kerja mesin, perkakas dan alat – alat lainnya. 6. Bakat Relasi Ruang (spasial) Bakat untuk mengamati, menceritakan pola dua dimensi atau berfikir dalam 3 dimensi. Mempunyai kepekaan yang tajam terhadap detail visual dan dapat menggambarkan sesuatu dengan begitu hidup, melukis atau membuat sketsa ide secara jelas, serta dengan mudah menyesuaikan orientasi dalam ruang tiga dimensi. Ini merupakan kecerdasan para arsitek, fotografer, artis, pilot, dan insinyur mesin. (Thomas Edison, Pablo Picasso, Ansel Adams, dsb.) 7. Bakat kecepatan ketelitian klerikal Bakat tentang tugas tulis menulis, ramu-meramu untuk laboratorium, kantor dan lain – lainnya. 8. Bakat bahasa (linguistik) Bakat tentang penalaran analistis bahasa (ahli sastra) misalnya untuk jurnalistik, stenografi, penyiaran, editing, hukum, pramuniaga dan lain – lainnya. B. Pengertian Minat Minat adalah suatu proses yang tetap untuk memperhatikan dan menfokuskan diri pada sesuatu yang diminatinya dengan perasaan senang dan rasa puas ( Hilgar & Slameto ; 1988 ; 59). Minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu campuran dari perasaan, harapan, pendirian, prasangka, rasa takut atau kecenderungan lain yang mengarahkan individu kepada suatu pikiran tertentu. (Maprare dan Slameto; 1988; 62). Jadi, dapat disimpulkan minat ialah suatu proses pengembangan dalam mencampurkan seluruh kemampuan yang ada untuk mengarahkan individu kepada suatu kegiatan yang diminatinya. Jenis – jenis minat (Guilford, 1956) : 1. Minat vokasional merujuk pada bidang – bidang pekerjaan. a. Minat profesional : minat keilmuan, seni dan kesejahteraan sosial. b. Minat komersial : minat pada pekerjaan dunia usaha, jual beli, periklanan, akuntansi, kesekretariatan dan lain – lain. c. Minat kegiatan fisik, mekanik, kegiatan luar, dan lain – lain. 2. Minat avokasional, yaitu minat untuk memperoleh kepuasan atau hobi. Misalnya petualang, hiburan, apresiasi, ketelitian dan lain – lain. C. Faktor-Faktor Yang Mendukung Pengembangan Bakat dan Minat 1. Faktor Intern a. Faktor Bawaan (Genetik) Faktor ini merupakan faktor yang mendukung perkembangan individu dalam minat dan bakat sebagai totalitas karakteristik individu yang diwariskan orang tua kepada anak dalam segala potensi melalui fisik maupun psikis yang dimiliki individu sebagai pewarisan dari orang tuanya. Faktor hereditas sebagai faktor pertama munculnya bakat (Yusuf ; 2004 ; 31). Dari segi biologi, bakat sangat berhubungan dengan fungsi otak. Bila otak kiri dominan, segala tindakan dan verbal, intelektual, sequensial, teratur rapi, dan logis. Sedangkan otak kanan berhubungan dengan masalah spasial, non verbal, estetik dan artistic serta atletis. b. Faktor kepribadian Faktor kepribadian yaitu keadaan psikologis dimana perkembangan potensi anak tergantung pada diri dan emosi anak itu sendiri. Hal ini akan membantu anak dalam membentuk konsep serta optimis dan percaya diri dalam mengembangkan minat dan bakatnya (Asror ; 1999 ; 93). 2. Faktor Ekstern a. Faktor lingkungan Faktor lingkungan merupakan olahan dari berbagai hal untuk mendukung pengembangan minat dan bakat anak. Faktor lingkungan terbagi atas : - Lingkungan keluarga Lingkungan keluarga merupakan tempat latihan atau belajar dan tempat anak memperoleh pengalaman, karena keluarga merupakan lingkungan pertama dan paling penting bagi anak. (Sutiono ; 1998 ; 171). - Lingkungan sekolah Suatu lingkungan yang dapat mempengaruhi proses belajar mengajar kondusif yang bersifat formal. Lingkungan ini sangat berpengaruh bagi pengembangan minat dan bakat karena di lingkungan ini minat dan bakat anak dikembangkan secara intensif. - Lingkungan sosial Suatu lingkungan yang berhubungan dengan kehidupan masyarakat. Di lingkungan ini anak akan mengaktualisasikan minat dan bakatnya kepada masyarakat. D. Cara Mengembangkan Bakat dan Minat 1. Perlu Keberanian Keberanian membuat kita mampu menghadapi tantangan atau hambatan, baik yang bersifat fisik dan psikis maupun kendala-kendala sosial atau yang lainnya. Keberanian akan memampukan kita melihat jalan keluar berhadapan dengan berbagai kendala yang ada, dan bukan sebaliknya, membuat kita takut dan melarikan diri secara tidak bertanggung jawab. 2. Perlu didukung Latihan Latihan adalah kunci dari keberhasilan. Latihan disini bukan saja dari segi kuantitasnya tetapi juga dari segi motivasi yang menggerakkan setiap usaha yang kelihatan secara fisik. 3. Perlu didukung Lingkungan Lingkungan disini tentu dalam arti yang sangat luas, termasuk manusia, fasilitas, biaya dan kondisi sosial lainnya., yang turut berperan dalam usaha pengembangan bakat dan minat. 4. Perlu memahami hambatan-hambatan pengembangan bakat dan cara mengatasinya. Disini sekali lagi kita perlu mengidentifikasi dengan baik kendala-kendala yang ada, kita kategorikan mana yang mudah diatasi dan mana yang sulit. Kemudian mulai kita memikirkan jalan keluarnya. E. Kesesuaian antara Bakat dengan Cita-cita/Karier Bakat adalah sesuatu kemampuan khusus yang dimiliki oleh setiap individu. Bakat ini dapat berkembang dan tampak menonjol, bilamana dilakukan latihan secara terus menerus. Bakat yang berkembang selain mendukung cita-cita/karier, dapat juga menjadikan sebuah profesi atau jabatan bagi si pemiliknya, bila berkesempatan untuk dikembangkan. Sumber : Atosokhi Gea, Antonius. Dkk. 2003. “Relasi dengan Diri Sendiri”. Jakarta : Gramedia. Hadiyanto, Yusuf Purnomo, B.Renita Mulyaningtyas, 2006 “Bimbingan dan Konseling SMA”. Jakarta : Esis Tim MGP BK SMA kota Semarang. Modul Bimbingan Konseling “Pengembangan diri dan Motivasi Berprestasi”. Kelas X. source :http://misscounseling.blogspot.com/2011/09/mengenali-bakat-dan-minat.html

Audio, Visual atau Kinestetik?


Cara seseorang belajar beda-beda. Ada yang tiap hari belajar, tapi ada juga yang dengan sistem SKS (sistem kebut semalam). Kalo ane waktu kuliah dulu, punya cara sendiri, yaitu SK2M atawa sistem kebut 2 malam. Ane belajar biasanya 2 hari sebelum ujian. Syukur alhamdulillah, dengan SK2M, nilai ane tidak mengecewakan. Above 3 out of 4. SK2M ane mungkin tidak akan berhasil, jika ane tidak belajar dengan cara membaca keras-keras dan mengulang-ulangnya sambil jalan-jalan ke sana ke mari ibarat seorang dosen lagi ngasih kuliah di depan kelas. Hanya kalo capek, ane berhenti dan istirahat sejenak sambil dengerin radio. Sering ane mikir, kenapa sih ane ga bisa belajar efektif seperti temen ane, yang kalo belajar cukup duduk di kursi dan baca tanpa suara. Soalnya capek juga kalo belajar harus ‘akting jadi dosen’ dulu. Ketika hal ini ane obrolin dengan istri, ane baru tahu kalo ternyata cara belajar ane seperti itu karena ane ini adalah seorang audio. Ane lebih peka terhadap stimulan yang bersifat audio atau suara. Makanya, ane ga bisa belajar hanya dengan membaca diam. Karena cara seperti itu cocok untuk orang yang visual, yang lebih peka terhadap stimulan visual. Selain audio dan visual ada juga orang yang bertipe kinestetik. Orang kinestetik biasanya belajar sambil menulis atau menggambar. Tidak ada orang yang murni audio, visual atau kinestetik. Yang membedakannya hanyalah pada jenis apa yang dominan ada pada orang tersebut. Kalo ane, lebih dominan audio. Bagaimana dengan antum? sumber:http://www.sayamautau.com/search?updated-max=2012-03-27T04:20:00%2B07:00&max-results=5

Sabtu, 09 Maret 2013

Pengembangan Bakat dan Minat


Pengembangan Bakat dan Minat 12:45 PM | A. Pengertian Bakat Beberapa pakar psikologi memberikan pengertian tentang anak berbakat: 1. Tannenbaum memandang keberbakatan dari empat klasifikasi yaitu kelangkaan, keunggulan (mengacu pada sensibilitas serta sensitivitas yang lebih tinggi), kuota (keterbatasan jumlah individu yang memiliki keterampilan) dan anomali. 2. Renzulli berpendapat bahwa seseorang bisa dikatakan berbakat jika ia menunjukkan kemampuan diatas rata-rata, melakukan hal-hal yang kreatif dan memiliki tekad dalam melaksanakan tugasnya. 3. Adapun menurut Leider dan Shapiro, bakat kita merupakan kecenderungan khusus yang ada sejak lahir, kekuatan di belakang hal-hal yang kita nikmati dan kita lakukan dengan baik yang tak pernah perlu kita pelajari. Mengekspresikan bakat kita adalah sesuatu yang kita lakukan secara alami, dengan mudah, dan tanpa pamrih Sedangkan bakat dalam pengertian bahasa atau dalam pengertian yang umum kita pahami, adalah kelebihan / keunggulan alamiah yang melekat pada diri kita dan menjadi pembeda antara kita dengan orang lain. Kamus Advance, misalnya, mengartikan talent dengan “natural power to do something well.” Dalam kamus Marriam-Webster’s, dikatakan “natural endowments of person.” Berdasarkan pengertian-pengertian bakat tersebut dapat kita katakan bahwa bakat adalah kemampuan terhadap sesuatu yang menunjukkan kemampuan di atas rata – rata yang telah ada pada diri kita secara alamiah dan perlu dilatih untuk mencapai hasil yang maksimal B. Jenis-jenis Bakat 1. Kinetik Fisik (Bodily Kinesthic) Bakat dalam menggunakan badan untuk memecahkan masalah dan mengekspresikan ide serta perasaan. Ciri-cirinya: Menonjolkah ia dalam olahraga tertentu? Apakah ia tidak bisa duduk diam untuk waktu yang lama? Pandaikah ia menirukan gerakan badan atau wajah orang lain? Tangkaskah ia dalam kegiatan yang membutuhkan ketrampilan tangan, seperti origami (melipat kertas gaya jepang), membuat pesawat dari kerta, melukis, bermain dengan tanah liat, atau merajut? Apakah ia dapat menggunakan badannya dengan baik untuk mengekspresikan dirinya? 2. Bahasa (Linguistic) Bakat untuk menggunakan kata-kata, baik oral maupun verbal, secara efektif. Beberapa pertanyaan yang bisa membantu menetukan apakah anak berbakat di bidang ini atau tidak. Apakah ia bisa menulis lebih baik dari anak seusianya? Sukakah ia bercerita atau membuat lelucon? Sukakah ia membaca buku? Apakah ia bisa mengeja lebih baik dari anak seusianya? Apakah ia dapat mengkomunikasikan pikiran, perasaan dan idenya secara baik? 3. Logika dan Matematis Bakat untuk mengerti dan menggunakan angka secara efektif, termasuk mempunyai kemampuan kuat untuk mengerti logika. Ciri-cirinya: Apakah ia tak hentinya ingin tahu bagaimana alam dan benda-benda bekerja? Apakah ia suka bermain dengan angka? Sukakah ia akan pelajaran matematika di sekolah? Sukakah ia bermain dengan permainan asah otak seperti catur? Sukakah ia mengelompokkan benda-benda? 4. Musikalitas (Musical) Bakat untuk memahami musik melalui berbagai cara. Dibawah ini adalah beberapa pertanyaan yang membantu untuk menentukan apakah anak menunjukkan bakat musik yang menonjol: Pandaikah ia dalam menghafal lagu dan menyanyikannya? Dapatkah ia bermain alat musik? Sensitifkah ia terhadap suara-suara di sekitarnya? Apakah ia suka bersiul atau menggumam lagu? 5. Pemahaman Alam (Naturalist Intelligence) Mengenali dan menggolongkan dunia tumbuhan dan binatang, termasuk dalam memahami fenomena alam. Ciri-cirinya: Sukakah ia berceloteh mengenai binatang kesayangannya atau tempat-tempat yang disukainya? Sukakah ia bermain di air? Apakah ia suka ke kebun binatang, taman safari atau kebun raya? Apakah ia bermain dengan binatang peliharaannya? Apakah ia suka mengoleksi kumbang, bunga, daun atau benda-benda alam lainnya? C. Karakteristik Anak Berbakat Anak berbakat, perkembangan motoriknya lebih cepat dibanding anak biasa. Entah dalam berbicara, berjalan, maupun membaca. Misalnya, umur 9 bulan sudah bisa jalan (normalnya, usia 12,5 bulan). Selain itu, ia juga cepat dalam memegang sesuatu dan membedakan bentuk serta warna. Untuk kemampuan membaca, kadang anak berbakat memperolehnya dari belajar sendiri.Yaitu dari mengamati dan menghubung-hubungkan. Misalnya dari memperhatikan lalu-lintas, tv, atau buku. Anak berbakat juga senang bereksplorasi atau menjajaki. "Jadi, kalau ia mempreteli barang-barang, bukan karena dia nakal tapi karena rasa ingin tahunya,". Tentang rasa ingin tahu yang tinggi ini, memang pada umumnya dimiliki anak kecil. Hanya, pada anak berbakat cara mengamatinya lebih kental dibanding anak-anak biasa. Hal lain yang menjadi karakteristik anak berbakat ialah bicaranya bisa sangat serius. Pertanyaannya sering menggelitik dan tak terduga. Kadang ia tak puas dengan jawaban yang diberikan, sehingga terus berusaha mencari jawaban-jawaban lain. Untuk memahami siswa berbakat, dapat diidentifikasi dari karakteristik yang sering muncul dalam bnetuk perilaku sebagai berikut: a. Karakteristik belajar • Belajar lebih cepat dan lebih mudah • Menyukai tugas dan tantangan yang kompleks • Mengetahu banyak hal dimana anak lainya tidak mengetahuinya • Memiliki kosa kata yang sangat maju, dan kemampuan berbahasa sangat baik • Sudah dapat membaca pada usia yang sangat awal • Terampil dalam memcahkan masalah • Sering mengajukan pertanyaan yang kritis dan tidak teerduga • Menunukkan rasa ingin tahu yang tinggi terhadap banyak hal b. Karakteristik Motivasi • Persisten dalam menyelesaikan tugas-tugas yang menjadi minatnya • Senang mengerjakan tugas secara independen, hanya sedikit memerlukan pengarahan • Komitmen kuat pada tugas yang dipilihnya c. Karaktersitik Kreativitas • Sensitif terhadap estetika • Suka bereksperimen, sering menemukan cara baru dalam mengerjakan tugas • Spontan dalam mengekresikan rasa humor • Banyak ide ketika menghadapi tantangan/problem d. Karakteristik Sosial-emosional: • Memiliki rasa percaya diri yang kuat • Lebih menyukai teman yang lebih tua usianya dan memiliki kesamaan minat • Cenderung perpfeksionis • Mudah menyesuiakan diri pada situasi baru D. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Bakat Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bakat khusus / mengapa seseorang tidak dapat mewujudkan bakat-bakatnya secara optimal , yaitu : a. Anak itu sendiri Minat , motivasi dan dorongan / keinginan yang dimilikmi oelh seorang anak sangat penting untuk dapat mengembangkan bakat-bakat yang dimiliki. Selain itu , adanya kesulitan , masalah pribadi dan hambatan dalam diri juga mempengaruhi. b. Lingkungan Anak Orang tua , kesempatan , fasilitas serta ekonomi yang dimiliki seorang anak juga sangat mempengaruhi perkembangan bakat khusus yang dimilikinya. E. Pengembangan Bakat Banyak orang yang kurang memperhatikan bakat yang ada pada dirinya, padahal bakat merupakan modal yang sangat penting untuk sang anak ketika beranjak dewasa nanti. Ahli psikologi Abraham Maslow menemukan bahwa bakat yang terlahir dalam diri seseorang pada suatu saat akan timbul sebagai suatu kebutuhan, dan perlu mendapatkan perhatian serius. Karena itulah, bakat perlu perhatian serius dan jangan dianggap remeh. Bila bakat seorang anak diperhatikan dengan serius, akan sangat baik demi kemajuan masa depannya. Apalagi bila si anak anak sudah dibimbing pengembangan bakatnya sejak kecil. Sebagai guru yang bertanggung jawab untuk perkembangan bakat sang anak. Harus mengetahui hal apa saja yang perlu diperhatikan untuk pengembangan bakat anak. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan bakat sang anak : a. Perhatian Setiap individu adalah unik karena itu setiap bakat perlu memperoleh perhatian khusus. Sistem pendidikan yang menggunakan pola penyeragaman kurang baik untuk digunakan. Cernatilah berbagai kelebihan, ketrampilan dan kemampuan yang tampak menonjol pada anak. b. Motivasi Bantu anak dalam meyakini dan fokus pada kelebihan dirinya agar anak lebih percaya diri. Dan tanamkanlah rasa optimis kepada mereka bahwa mereka bisa mencapainya c. Dukungan Dukungan sangat penting bagi anak, selalu beri dukungan terhadap mereka dan yakinkan mereka untuk tekun, ulet dan latihan terus menerus. Selain itu dukunglah anak untuk mengatasi berbagai kesulitan dan hambatan dalam mengembangkan bakatnya. d. Pengetahuan Perkaya anak dengan berbagai wawasan, pengetahuan, serta pengalaman di bidang tersebut. e. Latihan Latihan terus menerus sangat baik untung perkembangan bakat anak agar bakat yang dipunya oleh anak lebih matang. Alangkah baiknya bila anak diikutsertakan dengan ekstra kurikuler atau beri kegiatan yang lebih agar anak bisa terus latihan dengan bakatnya tersebut. f. Penghargaan Berikan penghargaan dan pujian untuk setiap usaha yang dilakukan anak. g. Sarana Sediakan fasilitas atau sarana yang menunjang dengan bakat anak. h. Lingkungan Lingkungan juga ikut mempengaruhi perkembangan bakat anak. Karena itu usahakan anak selalu dekat dengan lingkungan yang mendukung bakat anak i. Kerjasama Kerja sama antara orang tua, guru maupun anak sangat diperlukan mengingat waktu anak di sekolah hanya sedikit dan waktu yang anak luangkan di rumah lebih banyak j. Teladan yang baik Mengingat sikap anak yang selalu meniru, maka teladan yang baik sangat diperlukan. Misalnya kenalkan anak pada sosok Taufik Hidayat bila anak berbakat dalam bidang bulu tangkis, Utut Adianto bila anak berbakat dalam bidang catur dan sebagainya. F. Hubungan Bakat dengan Prestasi Bakat memungkinkan seseorang untuk mencapai prestasi dalam bidang tertentu , akan tetapi diperlukan latihan , pengetahuan , pengalaman dan dorongan / motivasi agar bakat tersebut dapat terwujud . Jika seorang anak mempunyai hakikat tertentu dan memiliki fasilitas untuk mengembangkannya , maka ia akan mencapai prestasi yang unggul , namun tanpa sebuah bakat seseorang tidak akan dapat mencapai prestasi yang unggul . Jadi , keunggulan / prestasi dalam suatu bidang merupakan hasil interaksi dari bakat yang dibawa sejak lahir dan factor lingkungan yang menunjang , termasuk minat dan dorongan pribadi. G. Kesimpulan Bakat adalah kemampuan terhadap sesuatu yang menunjukkan kemampuan di atas rata – rata yang telah ada pada diri kita secara alamiah dan perlu dilatih untuk mencapai hasil yang maksimal. Adapun bakat yang dimiliki anak meliputi bakat linguistic, bakat musical, bakat logis – matematis, bakat spasial, bakat kinestetik, bakat interpersonal dan bakat intrapersonal. Ciri – ciri anak yang berbakat pada suatu hal adalah senang melakukan hal tersebut, berkonsentrasi, rasa ingin tahu yang sudah besar, memiliki kemampuan yang lebih pada bidang itu. sumber :http://semutlewat.blogspot.com/2012/12/pengembangan-bakat-dan-minat.html